Jika KClO3 dipanaskan
dengan katalis MnO2 maka terjadilah KCl dan O2. KClO3
dapat digunakan sebagai bahan peledak dan untuk pembuatan korek api. Di
dalam industry KClO3 dibuat dengan cara elektrolisa larutan KCl
panas. Gas klor yang terjadi dialirkan ke dalam larutan KOH.
KClO3 adalah sebuah senyawa
kristal beracun yang digunakan sebagai agen pengoksidasi, pemutih, dan
desinfektan dalam membuat bahan peledak, korek api, dan kembang api. Klorat
adalah yang paling umum digunakan oleh industri sebagai agen pengoksidasi,
mempersiapkan oksigen, desinfektan, bahan peledak, dan kembang api. Dalam
budidaya, zat ini berfungsi untuk memaksa tahap mekar dari pohon lengkeng yang
dapat menyebabkan pohon tersebut menghasilkan buah di tempat iklim yang hangat. Secara kimia, KClO3 adalah
suatu senyawa yang mengandung kalium, klorida dan oksigen Dalam bentuk murni,
KClO3 berupa kristal monoklinik berwarna putih dan digolongkan dalam
senyawa oksidator kuat. KClO3 sedikit larut dalam air dingin dan
segera larut dalam air panas, tetapi tidak larut dalam alkohol.
KClO3 adalah salah satu
bahan utama senjata api perkusi. Klorat berbasis propelan lebih efisien dari
pada mesiu tradisional dan tidak rentan rusak jika bersentuhan dengan air.
Namun, senyawa ini dapat menjadi sangat stabil dengan adanya belerang atau
fosfor. Propelan klorat hanya dapat digunakan untuk peralatan yang dirancang
yang senyawa dengannya, kegagalan dalam mengikuti proses penyatuan senyawa
dapat mengakibatkan petaka, terlabih jika kalium klorat dikombinasi dengan
perak.
KClO3 jika dicampur dengan
bahan bakar akan membentuk bahan peledak yang sering disebut peledak Sprengel.
Pada Perang Dunia ke - I, campuran KClO3 dengan peliat adalah jenis
yang paling umum dari peledak plastik yang digunakan untuk mengisi granat dan
amunisi lainnya. Ketika dicampur dengan bahan peledak senyawa oksidator akan
menyebabkan kebakaran, bahkan lebih cepat dari ledakan. Ketika dicampur dengan
plasticize, akan menyebabkan daya ledakan yang sangat besar. KClO3
sangat jarang digunakan dalam bahan peledak sekarang karena dianggap terlalu
sensitif untuk digunakan.
KClO3 harus disikapi dengan
sangat hati-hati karena sangat sensitif. Jika tidak berhati-hati, dapat
menyebabkan kebakaran hingga peledakan apabila dicampur dengan bahan bakar.
PEMBUATAN KALIUM KLORAT
NO.
|
LANGKAH
KERJA
|
PENGAMATAN
|
1.
|
Menimbang 10 g KOH kemudian
melarutkannya dengan 50 mL akuades.
|
Kristal KOH berwarna putih. Larutan
KOH tidak berwarna.
|
2.
|
Menimbang 12 g KMnO4 kemudian
memasukkannya ke dalam labu alas bulat 500 mL.
|
Kristal KMnO4 berwarna
hitam.
|
3.
|
Merangkai alat – alat pembuatan KClO3
sesuai dengan job sheet.
|
Alat – alat pembuatan KClO3 dirangkai
sesuai dengan job sheet.
|
4.
|
Memanaskan larutan KOH sampai
mendidih
|
Larutan KOH dipanaskan sampai
mendidih.
|
5.
|
Menuangkan HCl pekat sedikit demi
sedikit ke dalam labu alas bulat melalui corong panjang. Mengatur penambahan
HCl pekat agar gas klor yang terbentuk cukup banyak.
|
Terbentuk gas klor yang mengalir
melalui pipa kaca bengkok ke permukaan larutan KOH yang mendidih.
|
6.
|
Menguji larutan dalam beaker glass
250 mL dengan indikator universal. Melangsungkan percobaan selama larutan
dalam beaker glass 250 mL masih bersifat basa.
|
Larutan dalam beaker glass 250 mL
bersifat basa ( Membirukan indikator universal ), setelah percobaan selesai
dilangsungkan larutan dalam beaker glass 250 mL bersifat netral ( Indikator
universal menjadi berwarna putih ).
|
7.
|
Mendinginkan campuran dalam beaker
glass dan mendiamkannya sebentar.
|
Terbentuk kristal – kristal KClO3.
|
8.
|
Menyaring campuran jika kristal –
kristal KClO3 telah terbentuk.
|
Kristal – kristal KClO3
yang terbentuk berwarna putih.
|
9.
|
Mengeringkan sampel dengan oven pada
suhu 65 – 70 ̊ C selama 18 jam, mendinginkannya, kemudian menimbang KClO3
yang dihasilkan.
|
Berat KClO3 yang
dihasilkan sebesar 0,3227 g.
|
PERSAMAAN REAKSI
KOH ( s ) + H2O ( l ) →
Reaksi redoks
Reduksi :
MnO4- ( aq ) + 8H+ ( aq )
+ 5e → Mn2+ ( aq ) + 2H2O ( l ) ( x 2 )
Oksidasi :
2Cl- ( aq ) → Cl2 ( g ) + 2e (
x 5 )
2MnO4-
( aq ) + 10Cl- ( aq ) + 16H+ (
aq ) → 2Mn2+ ( aq ) + 5Cl2 ( g )+
4H2O ( l )
3Cl2
( g ) + 6KOH ( aq ) → 5KCl ( aq ) + KClO3
( s ) + 3H2O ( g )
This entry was posted
on 11.38.00
and is filed under
Kimia,
Sintesis Senyawa Kimia,
Stembayo,
Tugas
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.