Pembuatan Kalium Klorat  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , , ,


Jika KClO3 dipanaskan dengan katalis MnO2 maka terjadilah KCl dan O2. KClO3 dapat digunakan sebagai bahan peledak dan untuk pembuatan korek api. Di dalam industry KClO3 dibuat dengan cara elektrolisa larutan KCl panas. Gas klor yang terjadi dialirkan ke dalam larutan KOH.
KClO3 adalah sebuah senyawa kristal beracun yang digunakan sebagai agen pengoksidasi, pemutih, dan desinfektan dalam membuat bahan peledak, korek api, dan kembang api. Klorat adalah yang paling umum digunakan oleh industri sebagai agen pengoksidasi, mempersiapkan oksigen, desinfektan, bahan peledak, dan kembang api. Dalam budidaya, zat ini berfungsi untuk memaksa tahap mekar dari pohon lengkeng yang dapat menyebabkan pohon tersebut menghasilkan buah di tempat iklim yang hangat. Secara kimia, KClO3 adalah suatu senyawa yang mengandung kalium, klorida dan oksigen Dalam bentuk murni, KClO3 berupa kristal monoklinik berwarna putih dan digolongkan dalam senyawa oksidator kuat. KClO3 sedikit larut dalam air dingin dan segera larut dalam air panas, tetapi tidak larut dalam alkohol.
KClO3 adalah salah satu bahan utama senjata api perkusi. Klorat berbasis propelan lebih efisien dari pada mesiu tradisional dan tidak rentan rusak jika bersentuhan dengan air. Namun, senyawa ini dapat menjadi sangat stabil dengan adanya belerang atau fosfor. Propelan klorat hanya dapat digunakan untuk peralatan yang dirancang yang senyawa dengannya, kegagalan dalam mengikuti proses penyatuan senyawa dapat mengakibatkan petaka, terlabih jika kalium klorat dikombinasi dengan perak.
KClO3 jika dicampur dengan bahan bakar akan membentuk bahan peledak yang sering disebut peledak Sprengel. Pada Perang Dunia ke - I, campuran KClO3 dengan peliat adalah jenis yang paling umum dari peledak plastik yang digunakan untuk mengisi granat dan amunisi lainnya. Ketika dicampur dengan bahan peledak senyawa oksidator akan menyebabkan kebakaran, bahkan lebih cepat dari ledakan. Ketika dicampur dengan plasticize, akan menyebabkan daya ledakan yang sangat besar. KClO3 sangat jarang digunakan dalam bahan peledak sekarang karena dianggap terlalu sensitif untuk digunakan.
KClO3 harus disikapi dengan sangat hati-hati karena sangat sensitif. Jika tidak berhati-hati, dapat menyebabkan kebakaran hingga peledakan apabila dicampur dengan bahan bakar.

PEMBUATAN KALIUM KLORAT
NO.
LANGKAH KERJA
PENGAMATAN
1.
Menimbang 10 g KOH kemudian melarutkannya dengan 50 mL akuades.
Kristal KOH berwarna putih. Larutan KOH tidak berwarna.
2.
Menimbang 12 g KMnO4 kemudian memasukkannya ke dalam labu alas bulat 500 mL.
Kristal KMnO4 berwarna hitam.
3.
Merangkai alat – alat pembuatan KClO3 sesuai dengan job sheet.
Alat – alat pembuatan KClO3 dirangkai sesuai dengan job sheet.
4.
Memanaskan larutan KOH sampai mendidih
Larutan KOH dipanaskan sampai mendidih.
5.
Menuangkan HCl pekat sedikit demi sedikit ke dalam labu alas bulat melalui corong panjang. Mengatur penambahan HCl pekat agar gas klor yang terbentuk cukup banyak.
Terbentuk gas klor yang mengalir melalui pipa kaca bengkok ke permukaan larutan KOH yang mendidih.
6.
Menguji larutan dalam beaker glass 250 mL dengan indikator universal. Melangsungkan percobaan selama larutan dalam beaker glass 250 mL masih bersifat basa.
Larutan dalam beaker glass 250 mL bersifat basa ( Membirukan indikator universal ), setelah percobaan selesai dilangsungkan larutan dalam beaker glass 250 mL bersifat netral ( Indikator universal menjadi berwarna putih ).
7.
Mendinginkan campuran dalam beaker glass dan mendiamkannya sebentar.
Terbentuk kristal – kristal KClO3.
8.
Menyaring campuran jika kristal – kristal KClO3 telah terbentuk.
Kristal – kristal KClO3 yang terbentuk berwarna putih.
9.
Mengeringkan sampel dengan oven pada suhu 65 – 70 ̊ C selama 18 jam, mendinginkannya, kemudian menimbang KClO3 yang dihasilkan.
Berat KClO3 yang dihasilkan sebesar 0,3227 g.

PERSAMAAN REAKSI
KOH ( s ) + H2O ( l )

Reaksi redoks
Reduksi           : MnO4- ( aq ) + 8H+ ( aq ) + 5e → Mn2+ ( aq ) + 2H2O ( l )                                    ( x 2 )
Oksidasi          : 2Cl- ( aq ) → Cl2 ( g ) + 2e                                                                    ( x 5 )
                        2MnO4- ( aq ) + 10Cl- ( aq ) + 16H+ ( aq ) → 2Mn2+ ( aq ) + 5Cl2 ( g )+ 4H2O ( l )

3Cl2 ( g ) + 6KOH ( aq )  → 5KCl ( aq ) + KClO3 ( s ) + 3H2O ( g )

GAMBAR RANGKAIAN ALAT



This entry was posted on 11.38.00 and is filed under , , , . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar

Thanks for Visiting