a.
Tahap Reaksi
Reaksi organic biasanya berlangsung pada fasa cair dan
dalam keadaan homogeny. Pereaksi dapat berupa padatan atau cairan yang
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Pelarut berfungsi untuk mengontrol suhu
dan sebagai media berlangsungnya reaksi.
1) Syarat Pelarut
a) Dipilih berdasarkan kesamaan kelarutan dengan pereaksi-pereaksi
yang digunakan
b) Tidak reaktif dengan pereaksi
c) Tidak mudah terurai
d) Mempunyai titik didih yang sesuai dengan suhu reaksi
e) Mudah dipisahkan dari produk reaksi.
2) Reaksi Eksotermik
Pencampuran
sederhana dari pereaksi-pereaksi dapat langsung menghasilkan produk tanpa
memerlukan pemanasan. Jika sangat eksotermik, salah satu pereaksi ditambahkan
perlahan ke pereaksi lain.
3) Reaksi Endotermik
Campuran reaksi harus
dipanaskan untuk meningkatkan kecepatan reaksi.
b.
Tahap Pemisahan
1) Tahap pemisahan bertujuan untuk memisahkan produk reaksi
dengan sisa reaksi seperti sisa pereaksi yang tidak habis bereaksi, katalis,
pelarut, dan produk samping lainnya.
2) Untuk produk yang berupa padatan, tahap pemisahannya
dilakukan dengan kristalisasi, sublimasi, atau ekstraksi, sedangkan untuk
produk yang berupa cairan, tahap pemisahannya dilakukan dengan destilasi.
c.
Tahap Pengeringan
1) Tahap pengeringan merupakan tahap pengurangan atau proses
menghilangkan kadar air yang terdapat di dalam produk reaksi.
2) Produk padatan dapat dikeringkan dengan pengovenan atau
penjemuran langsung di bawah sinar matahari.
3) Produk cairan dapat dikeringkan dengan penambahan
sejumlah zat pengering.
d.
Tahap Pemurnian
1) Tahap pemurnian bertujuan untuk memperoleh produk dalam
bentuk murni.
2) Pemurnian zat padat dapat dilakukan dengan rekristalisasi
atau sublimasi, sedangkan pemurnian zat cair dapat dilakukan dengan destilasi.
e.
Tahap Identifikasi
Tahap identifikasi bertujuan untuk mengetahui struktur
kimia dari produk yang dihasilkan.
1) Cara Konvensional
a) Penentuan sifat fisik meliputi titik didih, titik leleh,
indeks bias, dan berat jenis.
b) Analisis unsur.
c) Kelarutan.
d) Gugus fungsi.
e) Pembuatan turunan.
2) Cara Spektroskopi.
a) UV-Visible.
b) Infra Red.
c) GC-MS.
d) HPLC.
e) FAAS.
f) GFAAS.
g) NMR.
f.
Uji Kemurnian
1) Pengujian Pendahuluan
a) Aroma atau bau.
b) Penampakan secara organoleptic meliputi kilap, suram,
jernih, bening, warna, dll.
2) Pengukuran Kerapatan dan Bobot Jenis
a) Densitas mutlak.
b) Densitas relative atau kerapatan nisbi.
c) Densitas nyata atau bobot jenis.
3) Pengukuran Indeks Bias
This entry was posted
on 10.54.00
and is filed under
Kimia,
Sintesis Senyawa Kimia,
Stembayo,
Tugas
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.