Asam nitrat ( HNO3 ) adalah
sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat
menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih
dari 86 % disebut sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua
jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah. Asam
nitrat pertama kali disintesis sekitar 800 M oleh alkimiawan Jabir ibnu Hayyan
yang juga menemukan distilasi modern dan proses kimiawi dasar lainnya yang
masih digunakan sekarang ini.
Asam nitrat adalah larutan asam kuat
yang mempunyai nilai pKa sebesar - 2. Di dalam air, asam ini terdisosiasi
menjadi ion - ionnya, yaitu ion nitrat NO3− dan ion hidronium ( H3O+
). Garam dari asam nitrat disebut sebagai garam nitrat. Dalam temperatur
ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah atau kuning.
Asam nitrat murni ( 100 % ) merupakan
cairan tak berwarna dengan berat jenis 1.522 kg / m³. Ia membeku pada suhu - 42
°C, membentuk kristal - kristal putih, dan mendidih pada 83 °C. Ketika mendidih
pada suhu kamar, terdapat dekomposisi sebagian dengan pembentukan nitrogen
dioksida sesudah reaksi yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya
disimpan di bawah 0 °C untuk menghindari penguraian.
Nitrogen dioksida ( NO2 )
tetap larut dalam asam nitrat yang membuatnya berwarna kuning, atau merah pada
suhu yang lebih tinggi. Manakala asam murni cenderung mengeluarkan asap putih
ketika terpapar ke udara, asam dengan nitrogen dioksida terlarut mengeluarkan
uap berwarna coklat kemerah - merahan, yang membuatnya dijuluki "asam
berasap merah" atau "asam nitrat berasap". Asam nitrat berasap
juga dirujuk sebagai asam nitrat 16 molar ( bentuk paling pekat asam nitrat
pada temperatur dan tekanan standar ).
Asam nitrat bercampur dengan air dalam
berbagai proporsi dan distilasi menghasilkan azeotrop dengan konsentrasi 68 %
HNO3 dan titik didih 120,5 °C pada 1 atm. Terdapat dua hidrat padat
yang diketahui, yaitu monohidrat ( HNO3·H2O ) dan
trihidrat ( HNO3·3H2O
).
Nitrogen oksida ( NOx )
larut dalam asam nitrat dan sifat ini memengaruhi semua sifat fisik asam nitrat
yang tergantung pada konsentrasi oksida ( seperti tekanan uap di atas cair,
suhu didih, dan warna yang dijelaskan di atas ). Peningkatan konsentrasi asam
nitrat dipengaruhi oleh dekomposisi termal maupun cahaya, dan hal ini dapat
menimbulkan sejumlah variasi yang tak dapat diabaikan pada tekanan uap di atas
cairan karena nitrogen oksida yang diproduksi akan terlarut sebagian atau
sepenuhnya di dalam asam.
Asam nitrat dibuat dengan mencampur
nitrogen dioksida ( NO2 ) dengan air. Menghasilkan asam nitrat yang
sangat murni biasanya melibatkan distilasi dengan asam sulfat, karena asam
nitrat membentuk sebuah azeotrop dengan air dengan komposisi 68 % asam nitrat
dan 32 % air. Asam nitrat kualitas komersial biasanya memiliki konsentrasi
antara 52 % - 68 % asam nitrat. Produksi komersial dari asam nitrat melalui
proses Ostwald yang ditemukan oleh Wilhelm Ostwald.
Asam nitrat dapat dibuat dengan
mereaksikan 200 gram potasium nitrat ( KNO3 ) ke dalam larutan asam
sulfat ( H2SO4 ) 96 % 106 mL, kemudian mendistilasi
campuran ini di titik didih asam nitrat ( 83 °C ) sampai hanya tersisa kristal
putih potasium hidrogen sulfat ( KHSO4 ), di tabung reaksinya.
Asam nitrat biasanya digunakan di
laboratorium sebagai reagen. Larutan ini juga dipakai untuk memproduksi
bahan-bahan yang meledak seperti nitrogliserin, trinitrotoluena ( TNT ) dan
Siklotrimetilenatrinitramin ( RDX ), dan juga untuk pembuatan amonium nitrat. Asam
nitrat juga digunakan di bagian metalurgi dan pengilangan karena dapat bereaksi
dengan metal. Ketika dicampurkan dengan asam klorida, maka campuran ini akan
membentuk aqua regia, satu dari sedikit reagen yang dapat melarutkan emas dan
platinum. Asam nitrat juga merupakan komponen dari hujan asam.
PEMBUATAN ASAM NITRAT
LANGKAH
KERJA
|
PENGAMATAN
|
Menimbang 3 g KNO3 dan
memasukannya pada tabung reaksi A.
|
Kristal KNO3 berwarna
putih.
|
Mengisi beaker glass dengan es batu
dan memasukkan tabung reaksi B ke dalam beaker glass.
|
Tabung reaksi B dalam posisi miring
dengan sekelilingnya dipenuhi es batu.
|
Menambahkan 4 mL H2SO4
pekat ke dalam tabung reaksi A kemudian menutupnya dengan sumbat karet
|
KNO3 bereaksi dengan H2SO4
pekat. Tabung reaksi A menjadi panas
|
Merangkai alat – alat sesuai dengan job sheet
|
Alat – alat dirangkai sesuai dengan job sheet
|
Memanaskan tabung reaksi A kemudian
mengamati apa yang terjadi pada tabung reaksi B
|
Larutan
pada tabung reaksi A berubah warna menjadi kuning. Terbentuk gas pada tabung
reaksi A yang mengalir ke tabung reaksi B. Gas yang ditampung di tabung
reaksi B mengembun akibat es batu. Terbentuk larutan pada tabung reaksi B
|
Menghentikan percobaan kemudian
mengukur pH larutan pada tabung reaksi B dengan indikator universal
|
pH larutan pada tabung reaksi B = 1
|
PERSAMAAN REAKSI
2KNO3
( s ) + H2SO4 ( l ) → K2SO4 (
aq ) + 2HNO3 ( g )
HNO3
( g ) + es batu → HNO3 ( l )
GAMBAR PENGAMATAN
This entry was posted
on 20.29.00
and is filed under
Kimia,
Sintesis Senyawa Kimia,
Stembayo,
Tugas
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
Asam sulfat itu air aki ya.. Trus beli potasium nitrat hrs pake surat izin ya