Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebut batang karena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabun cair juga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat bantu mencuci atau membersihkan. (Sumber : Wikpedia Bahasa Indonesia)
Pada tanggal 10 Februari lalu, di kelasku ada praktikum pembuatan sabun dasar yang tentunya masih di kompetensi IKK alias Industri Kecil Kimia. Nah, sebelum praktik berlangsung dijelaskan bahwa fungsi dari sabun dasar ini adalah sebagai sabun cuci baik itu cuci piring maupun cuci pakaian, jadi tidak disarankan untuk dipergunakan sebagai sabun mandi. Hehehe. Penasaran? Yuk kita simak materi berikut!
Pertama, siapkan alat-alatnya. Harus dalam keadaan bersih dan kering. Kalo males nyuci sesuai prosedur, bilas aja pake akuades atau pelarut yang sesuai. (Jangan ditiru, lakukan berdasarkan SOP yang berlaku).
- Beaker glass 100 mL
- Beaker glass 250 mL
- Gelas ukur 10 mL
- Gelas arloji
- Pengaduk gelas
- Pipet tetes
- Kaki tiga
- Kawat kasa berasbes
- Pemanas spiritus
- Serbet
- Tisu
- Neraca analitik
Kedua, siapkan bahan-bahannya. Mulanya disuruh beli minyak curah aja yang murah, tapi ternyata nggak ada. Ya sudahlah, akhirnya beli minyak kelapa sawit merek X yang dua kali penyaringan. Hehehe.
- NaOH padat
- Minyak kelapa
- Minyak sereh
- Kertas buffalo
- Akuades
Ketiga, mari beraksi!
- Larutkan 5 gram NaOH padat dengan 10 mL akuades. (Campuran 1)
- Timbang 25 gram minyak kelapa kemudian panaskan sampai suhu 70 C atau selama 5 menit. (Campuran 2)
- Tambahkan campuran 1 pada campuran 2. Aduk sambil dipanaskan dengan api sedang. Tambahkan akuades hangat tetes demi tetes sampai reaksi selesai.
- Tambahkan beberapa tetes minyak sereh kemudian dicetak dan dikemas.
Perhatian!
- Penambahan campuran 1 pada campuran 2 harus sedikit demi sedikit sambil diaduk.
- Jangan biarkan adonan sabun dasar mengering, tambahkan air hangat segera agar adonan sabun dasar tidak gosong.
- Reaksi dikatakan selesai apabila adonan sabun sudah tidak terasa gatal di kulit saat dibilas dengan air.
- Selama proses pembuatan, adonan sabun dasar harus terus diaduk dengan kecepatan konstan.
- Cetak adonan sabun dasar selagi masih cair agar hasil cetakannya bagus.
Jangan lupa, beri label dan kemasan yang menarik ya! Semoga bermanfaat :)
This entry was posted
on 20.28.00
and is filed under
Industri Kecil Kimia,
Kimia,
Stembayo,
Tugas
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.