Menulis? Hobi atau...  

Posted by: Diah Lutfi Ani

Menulis, ya, M - E - N - U - L - I - S. Sebuah kata yang terdiri dari tujuh huruf dan dieja dengan tiga suku kata. Kalo menurut KBBI sih, menulis /me·nu·lis/ v 1 membuat huruf (angka dsb) dng pena (pensil, kapur, dsb): anak-anak sedang belajar ~; melukis baginya merupakan kesenangan yg dimulai sebelum ia belajar ~; 2 melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang, membuat surat) dng tulisan: ~ roman (cerita), mengarang cerita; ~ surat membuat surat; berkirim surat; 3 menggambar; melukis: ~ gambar pemandangan; 4 membatik (kain): lebih mudah mencetak dp ~ kain;

Kalo aku? Hm... Masih agak bingung, sih kalo ditanya: "Menurutmu menulis itu apa, sih?" atau "Hobi kamu menulis, ya?" Yah, susah juga mau jawab gimana. Dibilang hobi ya nggak hobi-hobi banget, tapi kalo dibilang nggak hobi juga itu agak berdusta. Ya sudah, menurutku jawaban terbaiknya adalah: "Nggak juga, sih. Suka aja, hehehe..."

Oke, let's back to the topic. Awalnya aku bingung mau posting tentang apa, tapi berhubung dua hari yang lalu aku menerima sebuah buku dari PT Pos Indonesia (Persero) yang salah satu isinya adalah puisi galau karyaku, aku jadi kepikiran untuk flash back. Bukan mengenang luka lama, lho, melainkan mengingat-ingat riwayatku dalam hal tulis-menulis.

Aku mulai menulis sejak duduk di bangku Kelas VII, pastinya karena ikut ekstrakurikuler yang berhubungan dengan dunia tinta dan pena: Jurnalistik dan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Di sini aku mulai menyadari kalo sebenarnya menulis itu asyik. Yah, walaupun pada masa lampau itu (Masa SMP) tulisanku baru sebatas dimuat dalam mading sekolah dan sempat juga dimuat dalam buletin sekolah tanpa sepengetahuanku. Kalo tajuk rencana, sih memang tugasku sebagai pemred (Pemimpin Redaksi) di ekstrakurikuler mading. Kalo artikel, opini, dan tips itu juga udah jatahku, sih. Maklum, aku nggak begitu mahir dalam menulis hal-hal yang berbau hiburan seperti puisi dan cerpen. Alhamdulillah juga mading sekolahku pernah jadi Juara III se-Kabupaten Sleman pas tahun 2010 lalu. Namun, kalo cerpenku yang dimuat di buletin sekolah itu 100 % bukan aku yang ngirim. Itu 'kan tugas Bahasa Indonesia waktu Semester I di Kelas XII, jadi bukan buat konsumsi publik. Nggak tau, tuh siapa yang punya ide buat masukin cerpenku di buletin sekolah. Bikin malu aja, ceritanya malu-maluin sih. Itu efek negatifnya buat diriku sendiri, kalo efek positifnya ya jadi lebih dikenal aja sama warga SMP Negeri 1 Godean tercinta, hahaha.  (Kalo mau baca inti kisahnya, buka postingan blogku ini yang judulnya "Cerobohnya Diriku!". Naskah cerpen asli menyusul, ya!) 


Hobiku (Hobi nggak, ya?) menulis berlanjut di masa kini, masa SMK. Tentunya di ekstrakurikuler yang sama, cuma KIR aja yang namanya ganti jadi KIS (Kelompok Ilmiah Siswa). Dan ada tambahan, aku mulai mempelajari dunia kesekretariatan dengan menjadi Sekretaris BPPK (Kelas X) dan mendalaminya dengan menjadi Sekretaris Umum Perwakilan Kelas (Kelas XI). Otomatis, selain menjadi 'penulis' di Jurnalistik dan KIS, aku juga menjadi penulis Proposal Kegiatan, Surat-surat, Laporan Pertanggungjawaban, dan hal-hal lain di bidang kesekretarisan. Di Jurnalistik aku bertugas sebagai Pemred (Lagi, tapi cuma magang) yang tugasnya cukup ribet, tapi asyiknya bisa meliput ke sekolah lain buat bahan bikin berita. Kalo di KIS, aku bertugas sebagai pencari info lomba, hehehe.

Di SMK inilah kemampuan tulis-menulis ini mulai mekar, hahaha. Maksudnya mulai membuahkan hasil di eksternal sekolah gitu. Mulai dari suratku buat capres RI 2014 tentang Lapindo dan lumpurnya yang masuk dalam lima besar surat terbaik di salah satu media nasional (Baca: "Surat untuk Presiden RI 2014 terkait Kasus Lapindo" ), menang LKIR di Kabupaten Sleman (Juara I Tingkat SMK, 2013), menang LKIR di Universitas Muhammadiyah Malang (Juara III Tingkat SMA/SMK, Nasional, 2013), sampai puisi galau (Baca: "Hampa") yang diterbitkan dalam buku berjudul "Cerita dari Sahabat" baru-baru ini. Hasilnya, tentu ada kepuasan tersendiri yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. 


Kesimpulannya, intinya dengan kita banyak menulis dan ada tulisan kita yang telah membuahkan hasil entah itu memenangkan sebuah kompetisi atau dimuat pada suatu media, kita jadi tau gitu lho kalo sebenarnya kita itu bisa 'menulis' dalam arti yang sesungguhnya. Yah, mungkin kita merasa bahwa tulisan itu tidak begitu bagus katakanlah, tapi mungkin bagi orang lain tulisan-tulisan kita itu bisa memberikan manfaat walaupun hanya berupa sesuatu yang sederhana. So, mari menulis!

This entry was posted on 19.21.00 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar

Thanks for Visiting