Libur Telah Tiba - Museum Gunung Merapi  

Posted by: Diah Lutfi Ani

Libur telah tiba, libur telah tiba, hore, hore, hore, hore!

Nggak kerasa, ya udah libur beneran setelah sekian lama libur palsu dengan menjadi pengangguran karena udah nggak ada pelajaran setelah UN. Mungkin pada saat libur palsu buat temen-temenku yang udah lulus SMA ya kegiatannya cuma main-main aja (Buat yang lolos SNMPTN, selamat ya!) atau tetep serius belajar (Buat yang nggak lolos SNMPTN dan ikut SBMPTN atau UMPTN, tetep semangat ya!). Namun, buatku dan temen-temenku yang udah lulus UN dan lulusnya masih setahun lagi (Sekolahnya di STM Pembangunan, kan 4 tahun) saat libur palsu itu menjadi hal yang cukup membosankan. Maklum, nunggu penerimaan rapor semester VI (Kenaikan kelas dari kelas XII ke kelas XIII) dengan hanya berdiam diri di rumah itu rasanya wow banget. Sebut saja dengan bingung mau ngapain lagi setelah selesai nyapu lantai, nyuci piring, nyuci baju, dan kegiatan-kegiatan kerumahtanggaan lainnya. Pol mentok aku ikutan temen-temenku yang masih galau mau PKL di mana buat survey ke tempat-tempat yang kiranya bisa dijadikan tempat PKL, haha. Alhamdulillah deh, aku udah dapet tempat magang sejak 9 bulan yang lalu di tempat yang nun jauh di sana, PT Astra Agro Lestari yang ada di Kalimantan Tengah.

Biasanya, sih kalo udah tiba masa liburan aku main sama temen-temenku SMPAda Rinda, Iin, Feti, Putri, dan Ukhti. Namun, buat liburan tahun ini kami belum tau mau main ke mana. Apalagi mepet bulan ramadhan dan... Ah, sudahlah. Mungkin liburan tahun ini mainnya ke tempat yang deket-deket aja alias yang masih ada di wilayah Yogyakarta dan yang pasti relatif terjangkau, haha. Kayaknya ke museum-museum adalah pilihan yang tepat. Selain buat refreshing kan juga bisa nambah wawasan dari apa yang udah dilihat di museum itu, menurutku lho.

Ngomong-ngomong soal museum, kami pernah ke museum juga tahun lalu. Namanya Museum Gunung Merapi. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia,  Museum Gunung Merapi merupakan museum bersejarah yang terdapat di Yogyakarta tepatnya Jalan Boyong, Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta atau sekitar lima kilometer dari kawasan objek wisata Kaliurang. Untuk menuju ke sana bisa lewat Jalan Palagan Tentara Pelajar atau Jalan Kaliurang. Kalo pengen yang jalannya lumayan sepi ya lewat Jalan Palagan Tentara Pelajar aja. Nanti kalo udah mendekati wilayah Kecamatan Pakem akan ada petunjuk jalan untuk menuju ke sana, kok. Jadi, nggak usah takut nyasar apalagi ilang.

Bagian depan Museum Gunung Merapi dilihat dari area parkir. Kesannya agak kusam, ya? Mungkin karena sisa-sisa abu vulkanik yang menempel di bangunannya sulit dibersihkan (Menurutku). Tiket masuk ke museum ini cuma Rp 5.000,00 dan tiket buat nonton film tentang Gunung Merapi cukup dengan membayar Rp 3.000,00. Kayaknya uang parkir buat motor Rp 1.000,00-Rp 2.000,00. Nggak usah khawatir bakal kehabisan area parkir, di sini area parkirnya luas kok. Seperti biasa hawa dingin langsung terasa di area parkir ini, maklum lereng Gunung Merapi.

Masuk ke dalam bangunan museum. Langsung disambut oleh miniatur Gunung Merapi yang kalo ditekan tombolnya bisa mengeluarkan suara bergemuruh seperti saat erupsi dan lampu-lampunya menyala menandakan ilustrasi aliran lava pijar yang dikeluarkan olehnya.

Ini foto-foto yang menampakkan wajah gunung api di Indonesia, sayangnya tidak disertai dengan wilayah di mana gunung api tersebut berada dan informasi lainnya seperti ketinggian gunung api tersebut ataupun sejarah erupsi dan dampak yang ditimbulkan olehnya.

Nah, kalau yang ini peta interaktif yang menunjukkan posisi gunung api di seluruh dunia. Di depan peta ini ada semacam meja atau panel yang berisikan daftar gunung api di seluruh dunia. Di samping nama gunung api tersebut ada tombol khusus yang apabila ditekan akan menyalakan lampu yang ada pada peta untuk menunjukkan di mana gunung api tersebut berada.

Kalau yang ini aku lupa namanya. Yang jelas miniatur-miniatur tersebut menunjukkan berbagai tipe gunung api dilihat dari bentuk dan dapur magmanya. Ada yang perisai, maar, strato, merapi, dll. Ini ada di pelajaran SMP kok, kalo nggak salah di mata pelajaran geografi. Lumayan buat mengingat-ingat apa yang udah dipelajari di masa SMP.

Sampel berbagai jenis batuan. Aku kurang tau tentang hal ini dan aku rasa Iin yang lebih tau karena jurusannya di Geologi Pertambangan, haha.

Apa ya itu? Lupa juga, haha. Kayaknya jenis-jenis patahan gempa soalnya miniatur-miniatur itu ada di area yang menceritakan tentang gempa bumi.

Jangan tanya lagi ini apa, aku juga lupa. Kayaknya penampang lapisan tanah yang diambil dari permukaan tanah sampai kedalaman sekian meter.

Nah, kalo yang ini aku tau. Ini adalah foto mikroskopis sayatan tipis batuan. Dari mana aku tau? Tuh ada tulisannya di tengah-tengah, haha. Kalo yang ini kayaknya Iin sering praktik juga, deh. Batuan yang jadi sampel diamplas sampai ketebalannya sekian milimeter dan harus tetap utuh. Kalo misal batuannya patah ya harus buat lagi dari awal.

Ini adalah 'bangkai' sepeda motor yang cukup terselamatkan setelah diserang awan panas alias wedhus gembel. Dari bentuk sepeda motornya, kayaknya itu Honda Supra X dilihat dari besi di belakang joknya walaupun nggak ada joknya. Bisa dibayangin, kan betapa ganasnya terjangan si awan panas itu? Besi aja bisa mencair dan karatan, apalagi kulit manusia?

Yang ini adalah lukisan yang menggambarkan suasana saat berlangsungnya Upacara Adat Labuhan Merapi. Upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 30 Rejeb dalam rangkaian kegiatan peringatan penobatan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai Sultan Ngayogjokarto Hadinigrat. Dalam upacara ini berbagai macam sesaji dibawa ke Kendit Gunung Merapi oleh Ki Juru Kunci sebagai wujud permohonan keselamatan dan kesejahteraan. Dulu, upacara ini dipimpin oleh Mbah Maridjan. Namun, setelah beliau wafat dalam erupsi Gunung Merapi tahun 2010 lalu kemudian digantikan oleh putranya yaitu Mbah Asih.

Nah, sekian dulu ya review tentang Museum Gunung Merapi buatanku. Walaupun nggak jelas banget, tapi semoga bisa jadi referensi buat para pemirsa yang ingin menjadikan berwisata di museum sebagai pengisi liburannya. Terima kasih :)

This entry was posted on 13.13.00 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar

Thanks for Visiting