Rasah Diwehi Judul  

Posted by: Diah Lutfi Ani
undefined
undefined

Pinter itu penting. Namun, pinter bukan jaminan segalanya. Di atas langit masih ada langit dan life has no Ctrl + Z. Hehe. Betul nggak?

Ora Perlu Judul  

Posted by: Diah Lutfi Ani
undefined
undefined

Tes standarisasi hampir tiba. . Sebentar lagi kita akan melewati hari penuh perjuangan. . Mari kita sukseskan dengan belajar tekun disertai doa. . Semoga sukses! ! Amien! ! Maju terus VIII A, kita pasti bisa! ! Buktikan pada mereka bahwa kita bisa menjadi yang terbaik! !

Mbah Bergas, Tradisi yang Masih Lestari  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , ,
undefined
undefined

Mbah Bergas adalah salah seorang tokoh yang terkenal dari Dusun Ngino, beliau merupakan cikal bakal pembangunan desa tersebut. Beliau disebut Mbah Bergas karena pada zaman dahulu beliaulah yang membawa kesembuhan bagi penduduk desa yang sedang dilanda penyakit kulit. Sejak beliau meninggal, setiap tahun pada bulan Mei diadakan peringatan Mbah Bergas. Tradisi ini dilakukan untuk mengenang jasa-jasa beliau.

Peringatan dilakukan dengan menggelar wayang semalam suntuk dan pasar malam. Setiap tahunnya banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi. Tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi juga masyarakat dari dusun lain.

Puncak peringatan dilakukan dengan arak-arakan. Dalam acara ini juga dimeriahkan dengan drumband, jathilan, dan para sesepuh yang memakai busana adat Jawa. Dan satu hal yang paling penting yaitu gunungan. Gunungan tersebut dibuat dari berbagai macam hasil bumi.

Setelah diarak dan didoakan gunungan itu pun menjadi bahan rebutan. Bagi orang awam gunungan tersebut mempunyai arti yang sangat besar yaitu memberi berkah bagi hidup mereka. Namun, bagi orang-orang terpelajar dan berpikiran modern tentunya tidak meyakini hal tersebut. Mereka menilai gunungan tidak memiliki makna apapun selain sebagai tontonan belaka.

Gara-gara Harta Karun  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , , ,
undefined
undefined


-->

Abu Nawas bingung, sedhih, campur jengkel, nanging ora bisa tumindak apa-apa nalika para prajurit saka Kraton Bagdad pada mbungkar omahe Abu Nawas. Adhedhasar impene Sultan Harun Al Rasyid, ing sangisore omahe Abu Nawas ana harta karune. Mula, Sultan banjur dhawuh para prajurit supaya njupuk harta karun mau. Nganti mobrak-mabrik, bosah-baseh, omahe Abu Nawas ambruk, harta karun ora ditemokake. Abu Nawas judheg, kepriye carane njaluk pengadilan marang Kanjeng Sultan. Abu Nawas meres utek, nganti bengi ora bisa turu, ora doyan mangan. Panganan sing disedhiakake bojone nganti mambu dirubung laler. Weruh panganan sing dirubung laler, Abu Nawas oleh gagasan lan mesem kecut.
“Bune, tulung jupukna jarik kanggo nutup panganan iki lan penthungan kayu!” parentahe Abu Nawas marang bojone.
“Kagem menapa, Kangmas?” pitakone bojone.
“Kanggo males Kanjeng Sultan amarga tumindake para prajurit ngrusak omahe dhewe, ora gelem njaluk pangapura lan menehi kerugian.”
Tekan Kraton, Abu Nawas matur Kanjeng Sultan Harun Al Rasyid, “Ampun, Kanjeng Sultan, kula badhe atur pelapurasn lan nyuwun pengadilan awit tumindakipun tamu-tamu kula ingkang murang tata awit nedha sekul kula tanpa lila kula.”
“Yen ngono tamu-tamumu kuwi kudu diukum.”
“Kula piyambak saged paring paukuman Kanjeng Sultan, nanging kula nyuwun lilah paduka kanthi dipunsekseni para mantri lan punggawa ing pasewakan menika.”
Sultan Harun Al Rasyid paring lilah. Abu Nawas wiwit mbukak jarike sing kanggo nutup sega mambu. Laler-laler padha mabur mawurahan. Abu Nawas mbledik, laler-laler dioyak dithutuki. Ana sing mencok ing guci. Guci diantem pecah. Lemari, bifet, kursi, kaca, lawang, kabeh sing ana ing pasewakan dadi morat-marit, bosah-baseh.
Kanjeng Sultan ora bisa apa-apa, banjur tanggap iki carane Abu Nawas males marang dheweke. Kanjeng Sultan uga rumangsa luput, banjur njaluk pangapura marang Abu Nawas. Abu Nawas uga njaluk pangapura, nanging saiki wis lega. Abu Nawas mulih kanthi ati sing plong. Bojone sing maune was-was lan sumelang, mesthi kepengin krungu ceritane.

Cerobohnya Diriku!  

Posted by: Diah Lutfi Ani
undefined
undefined

Janganlah menjadi orang yang ceroboh karena ceroboh akan membawamu pada hal yang memalukan!

Apa, sih, hubungannya? Simak saja dalam kisahku berikut ini. Selamat membaca dan ngakak sepuas-puasnya! Mohon maaf apabila terdapat banyak promosi terselubung dalam postingan Blog saya ini. Semoga bermanfaat.

Senin, 12 April 2010

Sehabis pulang sekolah aku segera meluncur ke Rabbani Sell guna membeli sebuah kartu perdana baru karena kartuku yang lama error. Kutempuh perjalanan hanya dalam waktu beberapa menit saja karena letaknya tidak jauh dari sekolah, tepatnya di sebelah Utara Warung Bakso dan Mie Ayam Pak Kumis yang terkenal uenak itu. Hehehe. Sesampainya di sana mataku langsung tertuju pada salah satu kartu perdana Mentari dari Indosat. Akhirnya, kubeli kartu itu.

Sampai di rumah, kupindahkan semua kontak yang ada di memori kartu lamaku ke memori handphone. Kumatikan handphoneku, kupasang kartu baruku, kupindahkan semua kontak yang ada di memori handphoneku ke memori kartu baruku. Tak lupa kudaftarkan kartu baruku. Selesai. Kumatikan handphoneku, kupasang kartu lamaku. Ribetnya.

Selasa, 13 April 2010

Pagi-pagi handphoneku berbunyi. Ada sms, hehehe. Kubuka sms dari nomor tanpa nama itu. Oh, mungkin dari Fachruri, pikirku. Kusimpan kontaknya di memori handphone dengan nama Fachruri. Karena sms itu membutuhkan jawabanku, kuganti kartu lamaku dengan kartu baruku. Lalu kubalas smsnya dengan bahasa anak remaja sewajarnya yang tidak jelas. Hehehe.

Rabu, 14 April 2010

Pagi itu aku pergi ke rumah kakak sepupuku Ovi di Dakawon. Siangnya aku sms Bu Supri, Guru Bahasa Indonesia di sekolahku tercinta untuk menanyakan jadwal lomba. Tak berapa lama kemudian handphoneku berbunyi. Sms dari Fachruri. Kubuka smsnya, setelah kubaca smsnya aku menjadi bingung sendiri. Balasannya sungguh tidak nyambung sekali dengan smsku kemarin. Aku jadi bingung. Balasan dari Bu Supri juga tak kunjung datang.

Hari sudah sore, akupun pamit untuk pulang. Di sepanjang jalan aku berfikir keras tentang sms-sms yang sangat tidak nyambung sekali tadi. Sampai akhirnya di tengah bulak Berjo III terbesit suatu hal yang menimbulkan bermilyar tanda tanya di pikiranku. Apa mungkin aku salah kirim? Apa mungkin aku salah menyimpan kontak?

Sampai di rumah, aku segera memeriksa kontak-kontak di handphoneku. Yang pertamakali kulihat adalah kontak Bu Supri, kucatat nomor handphonenya di buku gambarku. Yang kedua, kontak Fachruri. Kucatat nomor handphonenya di buku gambarku, tak jauh dari nomor handphone Bu Supri. Kuamati dalam-dalam. Dan. Astaga! Nomornya sama! Nomor yang kusangka milik Fachruri itu nomor handphone Bu Supri! Jadi selama dua hari ini smsku untuk Fachruri dengan bahasa yang tidak jelas itu sampai di Bu Supri! Duh, malunya aku. Untung smsku nggak aneh-aneh.

Sehabis mandi aku segera mengirim sms permohonan maaf untuk Bu Supri. Kujelaskan semuanya pada beliau. Untunglah beliau memaklumi kesalahanku dan memaafkanku. Uhh, leganya hatiku walaupun masih terkubur dalam perasaan maluku itu.

Nah, untuk para pembaca semoga dapat mengambil hikmahnya. Jangan sampai bertindak sepertiku tadi, ya! Ok!

(Cerpen telah dimuat di Bulletin Angkasa Edisi IV dengan pengubahan seperlunya. Sebenernya cerpen kisah nyata ini aku buat memenuhi tugas dari Bu Puji, tapi kok nggak ada yang minta izin sama aku dulu ya kalau mau dimuat di Bulletin Angkasa? Huft... Ngisin-isini!)

Monumen Nasional  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , ,
undefined
undefined

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah salah satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda.

Monumen Nasional terletak di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada dekade 1920an.
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Pembagunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.

Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur.

Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan ini tingginya 132 meter.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan.

Pelataran puncak dengan luas 11x11 dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Arah ke selatan berdiri dengan kokoh dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil berserakan. Bila menoleh ke Barat membentang Bandara Soekarno-Hatta yang setiap waktu terlihat pesawat lepas landas.
Dari pelataran puncak, 17 m lagi ke atas, terdapat lidah api, terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.

Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 m dan ruang museum sejarah 8 m. Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45x45 m, merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).

Pengunjung kawasan Monas, yang akan menaiki pelataran tugu puncak Monas atau museum, dapat melalui pintu masuk di seputar plaza taman Medan Merdeka, di bagian utara Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton.

Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung ke tugu puncak Monas yang berpagar "Bambu Kuning".

Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia. Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer. Selain itu, ruang kemerdekaan berbentuk amphitheater yang terletak di dalam cawan tugu Monas, menggambarkan atribut peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kemerdekaan RI, bendera merah putih dan lambang negara dan pintu gapura yang bertulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum dan aula untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan menggunakan elevator. Dari atau Monumen Nasional dapat dilihat kota Jakarta dari puncak monumen. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari, mulai pukul 09.00 - 16.00 Waktu Indonesia Barat.

Zat-zat Makanan  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , ,
undefined
undefined

-->
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk menjalankan semua aktivitas hidupnya. Makanan yang kita butuhkan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral, vitamin, dan air. Secara garis besar makanan memiliki fungsi utama, yaitu sebagai penghasil energi, sebagai pembangun, dan sebagai pengatur.

Berdasarkan kandungan zat yang terdapat di dalam makanan, makanan dibagi menjadi enam jenis, yaitu karbohidrat, protein, lemak, garam-garam mineral, vitamin, dan air.

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan zat makanan yang mengandung unsur C (Karbon), H (Hidrogen), dan O (Oksigen). Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, bahan pembentuk zat makanan lain seperti lemak dan protein, menjaga keseimbangan asam dan basa, serta berperan dalam pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh. Setiap 1 g karbohidrat menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori. Karbohidrat terdapat pada nasi, roti, kentang, sagu, ubi, jagung, singkong, dll. Kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan tubuh seseorang menjadi kurus dan lemah. Jika kekurangan karbohidrat terjadi secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan menurunnya semangat kerja, menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit, dan sering gugup.

2. Protein

Protein merupakan zat makanan yang mengandung unsur C (Karbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), dan N (Nitrogen). Beberapa protein juga mengandung unsur S (Belerang) dan P (Fosfor). Unsur yang membedakan protein dengan karbohidrat dan lemak adalah unsur N (Nitrogen). Protein mempunyai fungsi utama sebagai pembangun tubuh dan mengganti sel-sel yang rusak dengan pembentukan sel-sel baru. Selain itu protein juga berfungsi sebagai sumber energi jika kandungan karbohidrat dan lemak dalam makanan tidak mencukupi. Protein terdapat pada daging, ikan telur, keju, dll. Setiap 1 g protein menghasilkan energi sebesar 4,1 kalori. Kekurangan protein dapat mengakibatkan penyakit kwashiorkor dan busung lapar.

3. Lemak

Lemak merupakan zat makanan yang mengandung unsur C (Karbon), H (Hidrogen), dan O (Oksigen). Unsur penyusun lemak sama dengan unsur penyusun karbohidrat. Hanya saja atom H (Hidrogen) pada lemak lebih banyak dan atom O (Oksigen) lebih sedikit. Fungsi utama lemak adalah sebagai sumber energi. Setiap 1 g lemak menghasilkan energy sebesar 9,3 kalori. Selain itu lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai cadangan makanan yang disimpan di bawah kulit, sebagai pelindung organ dalam tubuh seperti jantung dan ginjal, sebagai isolator di bawah kulit untuk melindungi tubuh supaya tidak kedinginan, dan menghindari hilangnya panas tubuh. Lemak terdapat pada daging, mentega, susu, telur, minyak ikan, jagung, kedeli, biji bunga matahari, dan minyak kacang.

4. Garam Mineral

Garam mineral merupakan zat kimia yang ada dalam bahan makanan dan merupakan bagian dari zat makanan. Mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi penting untuk tubuh. Garam mineral berfungsi sebagai zat pembangun karena dapat mempengaruhi pembentukan rangka dan semua jaringan lemak serta sebagai zat pengatur karena dapat mempenaruhi kerja jantung, proses pembekuan darah, pemeliharaan tekanan darah dan pengangkutan O2 ke seluruh tubuh. Jika dalam tubuh kekurangan mineral maka akan menyebabkan penyakit yang disebut defisiensi mineral.

5. Vitamin

Vitamin merupakan zat kimia yang terdapat di dalam zat makanan. Seperti halnya gasram mineral, vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan pembentukan sel, mempertahankan fungsi jaringan supaya normal, dan sebagai ko-enzim yang berperan sebagai biokatalistator yang membantu mempercepat reaksi-reaksi zat di dalam tubuh. Tubuh yang kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit yang disebut avitaminosis.

6. Air

Air merupakan komponen utama dan terbesar di dalam tubuh manusia karena sekitar 60% dari berat tubuh manusia adalah air. Air berfungsi sebagai bahan pelarut utama zat makanan termasuk pelarut vitamin B dan C, untuk mempercepat reaksi kimiawi tubuh, mengangkut zat sisa pembakaran yang tidak terpakai dan berbagai substansi di dalam tubuh, memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh, dan mengatur panas tubuh. Tubuh memerlukan air sekitar 4 liter/hari. Kekurangan air di dalam tubuh akan menyebabkan dehidrasi. Sumber air dapat diperoleh secara langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung dengan meminum air minum dan secara tidak langsung dapat diperoleh dari buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan yang lainnya,

The Silver Fish  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , , ,
undefined
undefined

One day a poor fisherman caught a silver fish. The fish said it would gave the fisherman three wishes if he let it go.

When he reached home, he told his wife what had happened. His wife asked him to go to the seashore and asked the fish to change their hut into a cottage.

So the fisherman went to the seashore. The fish knew what would he say and it said that his wife already has her wish.

A few days later she didn’t living in a cottage and she asked to living in a castle.

Again she got her wish.

A few days later she got tired living in a castle. She wanted to be Queen of the country.

Again she got her wish. The fish remembered him that it was the last wish.

So, the fisherman’s wife became Queen of the country, but it wasn’t enough. She wanted to be Queen of the whole world. The fisherman tried to tell his wife that they had no more wish, but she wouldn’t listen. So he went to tell the fish what his wife wished.

The fish was very angry and then it changed the palace back into their old hut. That was the greedy wife deserved.

Thanks for Visiting