Kromatografi Kertas  

Posted by: Diah Lutfi Ani in , , ,

Gambar 1. Kromatogram

Kromatografi adalah suatu cara pemisahan dimana komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah satunya yang merupakan fase stasioner (fase diam) dan yang lainnya berupa fase mobil (fase gerak). Fase gerak dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. Fase diam cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fase gerak cenderung menghanyutkannya. Berdasarkan terikatnya suatu komponen pada fase diam dan perbedaan kelarutannya dalam fase gerak, komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. komponen yang kurang larut dalam fase gerak atau yang lebih kuat terserap atau terabsorpsi pada fase diam akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih cepat.

Kromatografi Kertas (KKt) biasa dipakai dalam menganalisa senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia ataupun bahan lainnya. Keuntungan utamanya ialah dari prosesnya yang mudah dan sederhana dalam pelaksanaan pemisahan, yaitu hanya pada lembaran kertas saring yang berlaku sebagai medium pemisahan dan juga sebagai penyangga. Selain itu keuntungan menggunakan kromatografi kertas ialah keterulangan bilangan Rf yang besar pada kertas sehingga pengukuran Rf dapat menjadi parameter yang berharga dalam memaparkan senyawa tumbuhan baru.

Gambar 2. Perhitungan nilai Rf

Hasil pemisahan dianalisis berdasarkan harga atau nilai faktor retardasi (Rf) pada masing-masing noda, bercak atau spot yang dihasilkan pada pelarut yang sama. Apabila diperoleh jarak noda yang sama dengan sampel standar, berarti sampel yang dianalisis sama dengan sampel standar. Perhitungan niali Rf dilakukan dengan cara membagi jarak yang ditempuh zat terlarut dengan jarak yang ditempuh pelarut.

Secara umum kromatografi kertas dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Gambar 3. Membuat tanda batas dengan jarak 0,5 sampai 1 cm dari tepi kertas dengan pensil.

Gambar 4.  Menotolkan larutan yang berisi sejumlah komponen pada tanda batas.

Gambar 5. Mencelupkan bagian bawah kertas pada eluen yang sesuai, umumnya terdiri atas campuran beberapa pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air.

Gambar 6. Kromatogram setelah beberapa menit kemudian, larutan yang ditotolkan akan mengalami perambatan dan penguraian komponen warna sepanjang kertas tersebut.

Rambatan ini dapat diusahakan dalam modus naik atau menurun. Selama proses pemisahan dilakukan, sistem secara keseluruhannya disimpan dalam tempat tertutup, ruang didalamnya telah jenuh dengan uap sistem pelarut ini.

Secara umum, metode perambatan yang sering digunakan adalah metode mendatar, metode menaik, dan metode menurun. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut, dengan catatan pembagian ukuran kertas saring disesuaikan dengan jumlah sampel yang akan dianalisis.

Metode Mendatar

Gambar 7. Kromatografi kertas metode mendatar.


  • Membagi kertas saring menjadi 5 bagian sama besar dan memberi tanda batas atas dan bawah dengan pensil.
  • Membuat sumbu dari kertas saring tersebut dengan cara memotong salah satu bagian (dari 5 bagian) kertas menuju titik pusat (tidak sampai putus).
  • Membuat spot dengan cara menotolkan sampel (tinta warna) pada kertas saring.
  • Merangkai alat dan memasukkan pelarut ke dalam wadah, lalu memasukkan sumbu pada kertas yang sudah diberi spot ke dalamnya, menutupnya dengan gelas arloji, mengamati apa yang terjadi (alat yang digunakan lumpang dan gelas arloji)



Metode Menaik

Gambar 8. Kromatografi kertas metode menaik.


  • Menyiapkan gelas piala yang telah diisi dengan pelarut.
  • Memotong kertas saring Whatman No.1 dan membaginya menjadi 4 bagian dengan menggunakan pensil (antar bagian diberi tanda batas atas dan bawah).
  • Membuat spot pada tanda bawah masing-masing kertas setiap bagian dengan menotolkan sampel tinta.
  • Memasukkan kertas yang sudah diberi spot ke dalam beaker glass yang berisi pelarut lalu menutupnya dengan gelas arloji kemudian mengamati yang terjadi



Metode Menurun

Gambar 9. Kromatografi kertas metode menurun.


  • Memotong kertas saring Whatman no.1 sesuai ukuran dan membaginya menjadi 4 bagian dengan menggunakan pensil (antar bagian diberi tanda batas atas dan bawah).
  • Membuat spot pada tanda bawah masing-masing bagian kertas dengan menotolkan sampel tinta.
  • Merangkai alat lalu memasukkan pelarut ke dalam wadah.
  • Memasukkan kertas yang sudah diberi spot ke dalam pelarut, mengaturnya arah rembesan menurun, mengamati yang terjadi.

This entry was posted on 12.37.00 and is filed under , , , . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar

Thanks for Visiting